Sebagai mantan Ketua PMI Kota Padang, Mahyeldi juga menekankan pentingnya pengelolaan darah. Ia menyebut kebutuhan darah di Sumbar mencapai 200 kantong per hari dan kebutuhan ini terus meningkat. Dengan adanya Unit Pengelola Darah di RSAM, pengelolaan stok darah diharapkan menjadi lebih baik dan terpenuhi.
“Bukittinggi yang merupakan daerah transit dan rawan kecelakaan membutuhkan fasilitas seperti ini. Kehadiran unit ini sangat membantu menjawab kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Selain fasilitas kesehatan, Gubernur Mahyeldi juga meresmikan Masjid Abdul Aziz yang berlokasi di lingkungan RSUD Achmad Mochtar. Masjid ini menjadi simbol pentingnya nilai spiritual dalam proses penyembuhan pasien.
“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan. Semoga kehadirannya memberi ketenangan dan kekuatan bagi semua yang berada di rumah sakit ini,” kata Mahyeldi.
Pembangunan masjid ini, terang Mahyeldi, didukung oleh H. Suarlis dan keluarga, yang mengabadikan nama kakeknya, Abdul Aziz, sebagai nama masjid tersebut. Pembangunan masjid sendiri menelan biaya sekitar Rp4 miliar, serah terima kunci masjid dilakukan kepada Direktur RSUD, disaksikan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Bupati Agam, serta keluarga besar Abdul Aziz.