Pada sektor pelayanan transportasi atau angkutan lebaran (angleb), Pemprov Sumbar kembali memberlakukan sistem one way untuk jalur Padang-Bukittinggi serta meningkatkan pengawasan di setiap pintu perbatasan antara Sumbar dengan provinsi tetangga. Titik-titik yang akan menjadi sorotan karena menjadi penyumbang kemacetan adalah objek wisata, pusat kuliner, serta SPBU.
“Setidaknya, ada 26 titik potensi kemacetan yang menjadi sorotan kita. Kemudian, saya minta seluruh Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar turun langsung melakukan pengawasan selama Lebaran. Agar, sekecil apa pun masalah yang ditemukan di lapangan, itu bisa diselesaikan dengan segera,” ucap Gubernur lagi.
Terkait pengendalian harga barang dan jasa, Gubernur juga memastikan bahwa ketersediaan kebutuhan pokok di Sumbar mencukupi, dan akan terus dijaga kestabilan harganya melalui operasi pasar dan bazar pasar murah. Selain itu, Gubernur juga meminta pengelola angkutan umum, destinasi wisata, serta perhotelan untuk tidak mematok harga melebihi ketentuan yang berlaku.
“Terutama sekali untuk perhotelan, jangan sampai ada yang memanfaatkan Lebaran dengan menaikkan harga kamar di luar ketentuan. Jika ada yang seperti itu, kita akan menindak tegas. Sebab, seluruh pelayanan kita di Sumbar selama Lebaran akan mempengaruhi perkembangan pariwisata Sumbar ke depan. Sehingga, kesan yang baik yang harus kita berikan,” ujar Gubernur lagi.