CARAPANDANG - Imigrasi Amerika Serikat (AS) menangkap jurnalis dan analis politik asal Inggris, Sami Hamdi, saat berada di Bandara Internasional San Francisco. Hamdi disebutkan visanya telah dicabut dan ia terancam dideportasi oleh otoritas setempat.
Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menyatakan Hamdi ditahan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) atas dugaan mendukung terorisme. “Di bawah pemerintahan Presiden Trump, mereka yang mendukung terorisme dan merusak keamanan nasional Amerika tidak akan diperbolehkan bekerja atau mengunjungi negara ini,” ujar juru bicara DHS, Tricia McLaughlin, dalam pernyataannya di platform X, dikutip Reuters, Senin (27/10).
Hamdi diketahui sedang melakukan tur pidato di Amerika Serikat. Ia menjadi pembicara dalam acara yang digelar Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) di Sacramento, California, pada Sabtu (25/10) dan dijadwalkan tampil dalam acara lain kelompok tersebut pada Minggu (26/10). CAIR menyebut Hamdi ditangkap saat hendak melakukan perjalanan lanjutan dari San Francisco.
Menurut laporan Al Jazeera, Hamdi merupakan analis politik yang kerap tampil di berbagai jaringan televisi di Inggris. Ia dikenal vokal mengkritik kebijakan Amerika Serikat dan Israel, serta mengecam dukungan politik AS terhadap serangan Israel di Gaza.