Di saat China mengalami penurunan perdagangan dengan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, masing-masing sebesar 0,1 persen, 9,6 persen, dan 5,8 persen, perdagangan negara tersebut dengan pasar-pasar lain justru mencatatkan pertumbuhan.
Perdagangan China dengan lima negara Asia Tengah membukukan pertumbuhan yang kuat, melonjak 35 persen (yoy). Sementara itu, perdagangannya dengan Amerika Latin dan Afrika masing-masing tumbuh 5,5 persen dan 7,4 persen.
Dalam periode tersebut, perdagangan China dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencapai 8,06 triliun yuan, naik 7,4 persen (yoy). Nilai perdagangan tersebut mencakup 34,2 persen dari total perdagangan negara itu.
"Perusahaan-perusahaan China harus berusaha memanfaatkan potensi pasar di negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, mengembangkan produk-produk berkualitas, dan meningkatkan reputasi merek-merek China," ujar Yang Changyong, seorang peneliti dari Akademi Penelitian Ekonomi Makro China (Chinese Academy of Macroeconomic Research).
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, ekspor produk mekanis dan listrik menorehkan kinerja gemilang. Ekspor produk mekanis dan listrik mencapai 7,83 triliun yuan, naik 4,4 persen (yoy) dan menyumbang 58,1 persen dari total ekspor negara itu. Secara spesifik, ekspor mobil melejit 118,5 persen (yoy).