“Terkait sungai yang dangkal itu akan jadi perhatian termasuk tanggul yang diinginkan oleh masyarakat. Hanya saja ini perlu dukungan dari kita semua terutama masyarakat yang lahannya akan dilalui oleh tanggul itu sendiri”, ungkap bupati.
Sementara itu Kades Kalimas, Riston Hamim menambahkan, air yang merendam sekitar 21 rumah dengan ketinggian kurang lebih satu meter itu akibat sungai yang dangkal dan tidak mampu menampung debit air serta tidak adanya tanggul di sepanjang bantaran sungai.
"Mengenai kerugian itu masih diidentifikasi, karena banyak lahan pertanian yang terendam. Salah satunya ada lahan padi sawah yang pemiliknya sudah panen dan sementara di jemur di lahan terbawa hanyut pada banjir Senin lalu", kata Riston.
Pun demikian, Riston berharap agar penyebab masuknya air ke rumah dan lahan warga mendapat solusi yang baik, terutama bagaimana sungai Puncak Jaya ini bisa dilakukan pengerukan yang nantinya kerukannya bisa jadi tanggul. Karena sungai cabang dari sungai Taluditi ini butuh normalisasi yang setiap musim penghujan jadi langganan banjir.