“Masukan-masukan dari petani terutama alsintan itu kami serahkan ke dinas teknis. Selanjutnya bagaimana bisa melakukan koordinasi dan konsultasi ke kementerian pertanian khususnya kepada Pak Menteri Pertanian terkait apa yang jadi kebutuhan para petani sawah. Sekali lagi kami instrusikan agar dinas pertanian bisa jemput bola untuk kebutuhan para petani”, jelas Saipul.
Di sisi lain terkait dengan sedimentasi tentu jadi perhatian bersama pula. Artinya, volume dari sedimen yang masuk areal dan saluran tidak bisa kita pungkiri, sehingga bagaimana kita bisa punya ekskavator yang berfungsi untuk mengeruk sedimentasi yang ada di saluran-saluran yang kemudian tidak lagi menghambat pengairan pada saluran tersebut.
“Insyaallah apa yang menjadi harapan bisa terwujud, karena ini adalah kepentingan dari petani itu sendiri. Juga sebagai daerah terluas di provinsi termasuk lahan pertanian yang luas, bagaimana pula memanfaatkan lahan kosong terutama untuk penanaman padi gogo. Semoga dengan geliat kita bersama, daerah kita jadi daerah penyuplai menuju ketahanan pangan”, ungkap Bupati Saipul Mbuinga.
Sebelumnya Kadis Pertanian, Kamri Alwi menyampaikan bahwa para petani padi sawah di Duhiadaa khususnya sudah mulai melakukan panen sejak istirahat dua musim tanam karena perbaikan irigasi Taluduyunu.