Beranda Internasional BRICS Kecam Pemerasan Via Tarif, Sanksi yang Korbankan Negara Anggota

BRICS Kecam Pemerasan Via Tarif, Sanksi yang Korbankan Negara Anggota

RICS mengecam "pemerasan tarif yang tak bisa dibenarkan dan ilegal" yang memakan korban negara-negara anggotanya, demikian kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam rapat virtual BRICS

0
Istimewa

CARAPANDANG.COM- BRICS mengecam "pemerasan tarif yang tak bisa dibenarkan dan ilegal" yang memakan korban negara-negara anggotanya, demikian kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam rapat virtual BRICS, Senin.

"Negara kita telah menjadi korban praktik perdagangan yang tak dapat dibenarkan dan ilegal. Pemerasan via tarif seperti diwajarkan sebagai alat menaklukkan pasar dan mengintervensi urusan dalam negeri," kata Lula, tanpa menyebut Amerika Serikat.

Pertemuan daring yang diketuai oleh Brasil tersebut dihadiri oleh para pemimpin China, Mesir, Indonesia, Iran, Rusia, dan Afrika Selatan.

Pangeran Mahkota Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, dan Wakil Perdana Menteri Ethiopia Hadera Abera juga hadir dalam pertemuan itu.

Lula melanjutkan pernyataannya dengan menyatakan kekhawatiran bahwa "pemberlakuan langkah-langkah ekstra-teritorial mengancam institusi kita".

"Sanksi sekunder membatasi kebebasan kita dalam memperkuat perdagangan dengan negara-negara bersahabat," kata Presiden Brasil.

Ia pun mengatakan bahwa integrasi perdagangan dan finansial antara anggota BRICS merupakan pilihan aman dalam memitigasi dampak proteksionisme.

Menurut Lula, BRICS saat ini mencakup 40 persen pendapatan domestik bruto (PDB) global, 26 persen perdagangan internasional, dan hampir 50 persen dari populasi global.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait