"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo. Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi. Menurutnya, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat dayabarat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan KaiKepulauan Aru, Laut Arafuru, dan perairan Merauke," paparnya.