Nurul mengatakan sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah sumatera barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di Riau.
Sirkulasi tersebut juga membentuk daerah pertemuan angin atau konfluensi di Samudera Hindia sebelah arah Sumatera Barat.
Selain itu, daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga Laut China Selatan, Laut Flores, Teluk Tomini, Teluk Bone, Laut Band, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Arafuru, dan Papua Selatan.
"Daerah pertemuan angin terpantau di Laut Arafuru dan Laut Sulawesi," kata Nurul.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa angin permukaan umumnya bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 10 sampai 50 kilometer per jam. Waspadai angin kencang di Nusa Tenggara Timur.
Suhu udara umumnya berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembapan rentang 50 sampai 100 persen.
Prakiraan tinggi gelombang laut berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Waspadai gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia sebelah barat Lampung dan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga Bali.
"Waspadai banjir rob di pesisir Sumatera Utara, pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir Jawa Timur, pesisir Kalimantan Timur, dan pesisir Kalimantan Barat," pungkas Prakirawan BMKG Nurul Tazaroh.