CARAPANDANG - Badan Gizi Nasional (BGN) secara permanen menutup pendaftaran calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Penutupan ini dilakukan menyusul tercapainya target pembangunan 30.000 SPPG di seluruh Indonesia.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan pengumuman tersebut pada acara Rapinnas Kadin 2025 di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Senin (1/12/2025). Ia menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 16.503 unit SPPG telah beroperasi, sementara 14.740 unit lainnya sedang dalam tahap persiapan.
"Jadi sudah 16.503, masih ada 14.740 SPPG calon mitra yang ada dalam proses persiapan. Sehingga kami putuskan portal mitra ditutup, ditutup permanen. Jadi tidak ada lagi. Karena kami sedang membangun, yang persiapan itu akan menjadi mitra kami," ujar Dadan.
Dadan menambahkan bahwa hingga akhir Desember 2025, BGN menargetkan sekitar 20.000 SPPG beroperasi di daerah aglomerasi dan 4.700 SPPG di daerah terpencil. Hal ini berarti akan ada penambahan sekitar 3.500 SPPG yang menjadi operasional dalam waktu dekat.
"Total akan ada 24.700 dan kemungkinan besar akan melayani minimal 60 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta. Jadi ini merupakan kegiatan yang cepat," tambahnya.
Dadan juga membandingkan kecepatan penyaluran manfaat Program MBG di Indonesia dengan pencapaian Brasil. Menurutnya, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat, sementara Indonesia hanya memerlukan 11 bulan untuk mendistribusikan manfaat kepada 47 juta penerima.