Pengakuan tulus dari sejumlah penambang tradisional, kegiatan dengan menggunakan alat tersebut seakan tak memberi kesempatan bagi mereka mengais rezeki untuk keluarga.
Ini menjadi pengakuan warga berinisial RZ alias Rin dan In saat berbincang dengan awak media ini saat dilapangan.
"Kita pasrah saja Bu wartawan, dan kami sudah terbiasa mendapatkan caci maki dari para pelaku usaha " ungkap mereka dengan rasa memelas.
Apalagi yang harus kami lakukan kata keduanya, kecuali pasrah dan menunggu kesempatan meskipun itu dalam caci maki mereka pemilik alat berat.
Jdi istilah kami para kabilasa dalam aktifitasnya kami harus membawa tiga karung.
".1 karung untuk material,satu karung untuk mereka marah marah dan satu karung caci maki untuk kami para kabilasa." Ungkap mereka
Disinggung pendapatan seharian dalam beraktifitas, kelompok penambang rakyat ini (Kabilasa) menguraikan hasil yang didapatkan.
"Hingga larut malam ini, hasil kami sudah ada 2 batang." Ungkap mereka datar.
Awak media terus melakukan investigasi dengan berusaha menemui para pelaku usaha, namun tidak berhasil.
Hingga berita ini dipublish belum ada konfirmasi ke pihak berwewenang diataranya pihak KPH yang bersentuhan langsung dengan kerusakan hutan.