SHARE

Wabup Suharsi hadiri konvergensi percepatan penurunan Stunting di Pohuwato, Selasa (26/04/2022)

Laporan: Hamid Toliu

CARAPANDANG [POHUWATO] - Dalam rangka mengatasi kasus stunting, pemerintah kabupaten Pohuwato menggelar kegiatan konvergensi percepatan penurunan stunting yang bertempat di cafe Oma, Selasa (26/04/2022).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh, Kadis Kesehatan, Fidi Mustafa, Kadis P3AP2KB, Hamkawaty Mbuinga dan Konsultan Regional Stunting Bina Bangda.

Dalam kegiatan tersebut, pemerintah daerah Pohuwato akan melakukan kajian lalu mengambil metode atau tindakan cepat dalam menurunkan kasus stunting di wilayah bumi Panua.

Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa mengatakan bahwa pemerintah daerah pada tahun 2023 akan meluncurkan program pencegahan kasus stunting di wilayah kabupaten Pohuwato.

“Kurang lebih ada di 20 desa yang akan menjadi fokus penanganan stunting, Insyaallah akan mencapai target maupun sasaran sebagaimana yang kita harapkan bersama, walau mengalami penurunan bahwa kasus stunting masih berada diatas target nasional,” kata Wabup Suharsi.

Berdasarkan gambaran referensif data stunting wilayah kabupaten Pohuwato kata Wabup, pada tahun 2015 sebanyak 37,4 persen, lalu pada tahun 2016 di 35,8 persen mengalami penurunan, pada tahun 2017 33,2 persen dan berdasarkan hasil riset dari riskesdas itu berada pada angka 17,87 persen, sehingga kabupaten Pohuwato masuk pada zona hijau.

Disamping itu dengan adanya rapat ini Wabup Suharsi berharap dapat meningkatkan kerja sama antar OPD dalam penanganan penurunan stunting di kabupaten pohuwato. Untuk itu diharapkan kepada semua yang hadir agar terus mendukung dan membantu suksesnya pelaksanaan kegiatan ini yang nantinya diperlukan perhatian khusus dari kita semua.

Sementara itu, Fidi Mustafa selaku Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato menyampaikan bahwa kasus stunting di wilayah kabupaten Pohuwato dari tahun 2019 sampai saat ini mengalami penurunan.

“Pada tahun depan kita tidak akan berfokus lagi berdasarkan pada penekanan stunting, tapi sudah berdasarkan penurunan resiko pada stunting," pungkas Fidi Mustafa.[]