SHARE

Sebelum korban gantung diri, kakak ipar korban Serli Palilati mengatakan, dirinya sempat mendengar percekcokan antara korban bersama istrinya di dalam kamar.

Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Diduga sering cekcok di dalam rumah tangga, pemuda asal Marisa Selatan, Kabupaten Pohuwato nekat gantung diri di dalam kamarnya.

Diketahui ​k​orban bernama (WS) alias Wahyu Suleman (22). Sebelum korban gantung diri, kakak ipar korban Serli Palilati mengatakan, dirinya sempat mendengar percekcokan antara korban bersama istrinya di dalam kamar.

"Saat itu saya ada ba kumpul kain, saya dapa dengar dorang bakale di dalam kamar, baru setelah itu depe istri ba tanya mo kaluar dengan depe taman, depe laki ini tidak mo bakase Kalau tidak sama-sama dengan di mo kaluar,"​ ​ujar Serli selaku kakak ipar korban.

Serli menjelaskan, jika istri korban tidak mau mengajak suaminya keluar maka tidak di ijinkan keluar.

"Suaminya ini takut kage depe istri kaluar ba jalan dengan laki-laki lain kan, jadi kecurigaan itu yang depe suami tako akan,"ucap Serli.

Serli menambahkan, telah menasehati istri korban agar bisa menjaga suaminya karena ditakutkan akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan (Gantung diri).

"Saya bilang sama depe istri jaga kasana ngana pe suami, kage dia mo ba gantung diri, soalnya bukan kali ini depe istri dia jaga ancam ba gantung diri bagini,"​ ​imbuhnya.

"Sebelum korban bunuh diri, kejadian seperti ini sudah pernah dilakukan dan 2 kali gagal, dan yang 3 kali ini korban betul-betul melakukannya,"beber Serli Palilati selaku kakak ipar korban, ​Rabu (17/05/2023).

Saat melihat korban dalam posisi tergantung, kata Serli, istri korban langsung minta bantuan orang-orang yang da di sekitar rumahnya untuk membantu menurunkan suaminya.

"Kejadian ini terjadi setelah sholat ashar, 15:00 dimana istrinya abis dari luar dan suka mo masuk di kamar, tiba-tiba melihat korban sudah dalam posisi tergantung,"terangnya.

Selanjutnya korban di larikan ke rumah sakit pada pukul 17:00 untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, namun takdir berkehendak lain korban sudah tidak dapat diselamatkan.

Dari keterangan salah satu keterangan keluarga korban kembali menyampaikan, sudah ik​h​las atas kepergian korban dan tidak akan melakukan autopsi, dan korban akan dikebumikan pada esok hari.