SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menilai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dalam ulang tahun ke-50 partai tersebut memberikan pesan-pesan yang kuat, padat dan bermakna mendalam bagi penguatan kualitas demokrasi di Indonesia.

Airlangga di Surabaya, Jumat mengatakan pesan tersebut berakar mendalam pada tradisi politik progresif para pendiri bangsa yang terutama digariskan oleh Sukarno.

"Pesan utamanya kalau ditafsirkan bahwa partai politik bukan sekedar mobil rental bagi calon eksekutif maupun legislatif untuk menapak pada kursi kekuasaan, namun partai adalah penyambung lidah rakyat Indonesia atau partai seharusnya memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan rakyat," ujar Airlangga.

Megawati menyampaikan hal tersebut dengan bahasa merakyat seperti kalau salaman sudah sejiwa maka tidak terasa hambar.

Sebagai manifestasi dari menyatunya interaksi rakyat dengan partai, maka politisi dalam lembaga politik baik eksekutif maupun legislatif maka partai memiliki tanggung jawab untuk mendampingi, memberi masukan, mengontrol bahkan memberikan koreksi dan teguran atas dasar garis ideologi yang disepakati dalam proses komitmen politik yang telah dibangun.

Pesan penting yang juga dikemukakan oleh Megawati, ujar dia, bahwa partai adalah organisasi politik yang memiliki tujuan kolektif untuk menciptakan pemimpin yang organik dalam koneksi antara kebijakan pemerintah-garis ideologi-partai politik aspirasi rakyat yang koheren dan tidak terputus.

"Oleh karena itu kita bisa melihat ilustrasinya dalam pidato Megawati dengan bahasa sederhana dan merakyat. Beliau menceritakan kembali tentang pentingnya membangun solidaritas dalam fase-fase awal perjuangan melawan otoritarianisme Suharto untuk mengingatkan kembali bahwa perjuangan politik yang diikat oleh organ politik partai politik dan aspirasi rakyat harus berpijak pada disiplin politik, pondasi ideologi kerakyatan dan komitmen kekuasaan untuk menjaganya," tambahnya.

Halaman :