SHARE

Malam ke-27 bulan Ramadan khususnya di Gorontalo identik dengan pasang lampu atau tumbilotohe.

Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Malam ke-27 bulan Ramadan khususnya di Gorontalo identik dengan pasang lampu atau tumbilotohe. Tradisi ini sudah sejak dahulu dilakukan atau menurut sejarah konon tradisi ini sejak abad ke-15. Dimana pada masa itu lampu penerangan masih minim, sehingga untuk meneranginya masyarakat dahulu membuat lampu penerang berbahan seludang atau wamuta dalam bahasa Gorontalo yang dihaluskan dan diruncing lalu dibakar.

Selanjutnya di tahun-tahun berikutnya alat penerang mulai menggunakan damar atau tohetutu, berganti waktu dan semakin berkembangnya zaman, masyarakat mulai menggunakan lampu yang terbuat dari sumbu berbahan kapas hingga mulai mengenal lampu penerang yang ada saat ini.

Pasang lampu atau tumbilotohe yang menjadi tradisi masyarakat ​G​orontalo pada malam 27 ​Ramadan khususnya di Kabupaten Pohuwato berlangsung hikmat. Seperti biasanya di rumah jabatan bupati, wabup hingga sekda dilakukan pemasangan lampu. Khusus di rumah jabatan bupati usai salat magrib Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama istri, Selvi Mbuinga Monoarfa dan didampingi pemangku adat melakukan pemasangan lampu di depan rumah jabatan yang kemudian dilanjutkan untuk lampu-lampu lain yang ada di depan rumah jabatan bupati.

Demikian pula Wakil Bupati, Suharsi Igirisa melakukan pemasangan lampu di depan rumah jabatan wabup. Pemasangan lampu itu dilakukan usai salat magrib, Senin, (16/4/2023).

Dikatakan Bupati Saipul bahwa pasang lampu saat ini adalah kali ketiga setelah menjabat sebagai bupati. Pemasangan lampu kali ini akan meriah, karena di beberapa titik atau kecamatan-kecamatan akan memeriahkannya. Untuk itu diharapkan kiranya masyarakat tetap melakukan pasang lampu sebagaimana telah dilakukan oleh orang ​G​orontalo terdahulu. Artinya, agar tradisi tumbilotohe ini terus terjaga dan merekat pada kaum muda maka tradisi yang hanya ada di ​G​orontalo ini mari tetap kita pertahankan, sehingga kedepannya tetap terjaga dan lestari.

Sementara itu Wabup Suharsi menambahkan bahwa tradisi pasang lampu atau tumbilotohe tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun kemarin. Selaku pemerintah, Wabup berharap agar masyarakat terutama ASN yang ada di pohuwato khususnya tetap menjaga tradisi ini, karena pasang lampu seperti ini hanya ada di bulan puasa atau malam ke 27 ​R​amadan dan hanya ada di ​G​orontalo. Untuk itu sekali lagi harapan kami kepada ASN untuk bersama menjaga tradisi ini.