SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas dunia naik tipis pada hari ini, Jumat (3/5/2024) setelah ambruk kemarin. Harga emas sangat volatile di tengah pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang cenderung stabil dan sikap investor perihal pernyataan bank sentral AS The Federal Reserve  (The Fed).

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Kamis (2/5/2024) harga emas berakhir di US$2.303,28 per troy ons atau melemah 0,63%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan lonjakan 1,41% pada hari sebelumnya, Rabu (1/5/2024).

Sementara hari ini, harga emas sedikit mengalami apresiasi sebesar 0,04% ke angka US$2.304,24 per troy ons pada Jumat pagi ini pukul 05:40 WIB.

Dikutip dari kitco.com, pasar emas masih cenderung bergerak di atas US$2.300 per troy ons tetapi tidak terlihat banyak momentum karena pasar tenaga kerja AS terus stabil.

Kemarin (2/5/2024), Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa klaim pengangguran mingguan mencapai 208.000 selama pekan yang berakhir 20 April, tidak berubah dari revisi kenaikan minggu sebelumnya. Data ketenagakerjaan secara kasar sejalan dengan ekspektasi pasar.

Klaim pengangguran berkelanjutan, yang mewakili jumlah orang yang telah menerima tunjangan, berada di angka 1.774 juta selama pekan yang berakhir 20 April, tidak berubah dari minggu sebelumnya.

Di lain sisi, pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed mengatakan bahwa suku bunga The Fed dipertahankan di level 5,25-5,5% seperti yang diharapkan.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini akan sangat kecil terjadi.

Keputusan yang diambil The Fed ini dianggap pelaku pasar cukup dovish bagi emas. Terlebih, The Fed memastikan tidak ada kenaikan ke depan. Alhasil pasar emas dan perak yang naik tampaknya bernapas lega karena pernyataan tersebut.

Sikap pelaku pasar yang cenderung positif terlihat dari turunnya indeks dolar dan imbal hasil US Treasury.

Indeks dolar anjlok ke 105,3 pada perdagangan Kamis kemarin, dari 105,75 pada hari sebelumnya.Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke 4,59% dari 4,64% pada perdagangan sebelumnya

Pelemahan dolar membuat konversi pembelian semakin murah sehingga mengerek permintaan emas. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga penurunan imbal hasil US Treasury akan membuat emas menarik. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE