Dalam sepekan terakhir, warga negara itu diguncang oleh tembakan roket dari Gaza, Lebanon, dan Suriah, penembakan di pinggir jalan yang menewaskan tiga wanita Inggris-Israel di Tepi Barat, dan tabrakan mobil di Tel Aviv yang menewaskan seorang turis Italia dan melukai tujuh orang lainnya.
Krisis keamanan makin mengguncang popularitas Netanyahu dengan jajak pendapat yang diambil pada Minggu menunjukkan bahwa hanya 27% responden "mengandalkan pemerintah untuk menangani gelombang teror".
Dalam pidatonya di televisi, Netanyahu mencoba untuk menghilangkan keraguan tentang kepemimpinannya, dengan mengatakan bahwa angkatan udara Israel telah menyerang balik dengan keras dan bahwa pasukan akan "mencapai dan menyelesaikan perhitungan dengan semua teroris".
"Saya bekerja dengan tekad dan tanggung jawab," katanya. "Kami akan mengusir bahaya dan menang atas musuh kami."
Perdana menteri mengatakan dia "memulihkan pencegahan" yang diduga telah dilemahkan oleh pemerintah sebelumnya.
Mengacu pada meningkatnya jumlah tentara cadangan dan angkatan udara yang bergabung dalam gerakan protes, Netanyahu menyiratkan bahwa mereka juga bertanggung jawab untuk memberanikan musuh Israel.
"Musuh kita menafsirkan seruan untuk menolak layanan sebagai kelemahan," katanya.
Nyatanya, pasukan cadangan telah menjelaskan bahwa mereka akan tetap mengambil peran tempur aktif bila diperlukan.
Menurut jajak pendapat, hanya seperlima dari publik Israel yang menyetujui kinerja perdana menteri.