Mensos Risma memaknai peringatan kemerdekaan RI ini sebagai pemenuhan hak bagi seluruh manusia yang telah lahir ke dunia. Baik warga miskin, disabilitas, maupun lansia, mereka semua memiliki hak yang sama. Ia menambahkan, kemerdekaan berarti semua fasilitas harus bisa diakses oleh semua orang tanpa kecuali.
“Tidak boleh ada penolakan (dalam mengakses fasilitas Kesehatan) saat ada warga sakit. Anak-anak pun harus bisa bersekolah meskipun tidak punya seragam. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap anak,” katanya.
Lapisan berpendapatan rendah pun, berhak meraih keberhasilan. “Maka ruang dan kesempatan untuk berhasil harus diberikan sama rata. Meski orang miskin, disabilitas, lansia semua miliki hak dan kesempatan untuk berhasil. Orang bisa hidup di kutub, di negara kita yang kaya ini pasti juga bisa berhasil,” imbuhnya.
Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo mengenai bonus demografis, Mensos Risma pun mengingatkan bahwa semua anak punya potensi. Ia yakin, setiap orang diberikan kelebihan dan kekurangan. “Bila ada keinginan untuk berusaham semua orang pasti bisa berhasil,” katanya.
Risma pun mencontohkan anak-anak disabilitas yang sekaligus merupakan penerima manfaat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Mereka yang tergabung dalam Marching Band Disabilitas Netra (Disnet Band) ini turut tampil mengiringi pengibaran sang Merah Putih di Kantor Kementerian Sosial RI.