Para pengunjuk rasa berkumpul di Grand Park, pusat kota Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 5 April 2025, untuk menentang kebijakan-kebijakan kontroversial yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. (Xinhua/Qiu Chen)
"Kami di sini berjuang untuk jiwa Amerika," kata Angela C., seorang pengunjuk rasa di Los Angeles, kepada Xinhua. "Apakah kita masih dapat menjadi cahaya penuntun bagi kemajuan, kasih sayang, dan keadilan di dunia seperti yang diimpikan oleh para Bapak Bangsa? Atau mengikuti Trump untuk menjadi perundung menyedihkan yang mengacungkan tongkat besar sebagai ancaman untuk mengeksploitasi semua negara lain di dunia?"
Beberapa pejabat terpilih juga turut serta dalam kampanye ini. Wali Kota Boston Michelle Wu mengatakan dirinya tidak ingin anak-anaknya dan orang lain hidup di dunia di mana ancaman dan intimidasi menjadi alat pemerintah, dan nilai-nilai seperti keberagaman dan perdamaian dirongrong.
Menanggapi aksi unjuk rasa tersebut, pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan "Presiden Trump tidak akan goyah untuk memenuhi janji-janji yang telah disampaikannya untuk membuat pemerintah federal kita lebih efisien dan lebih bertanggung jawab kepada para pembayar pajak Amerika yang telah bekerja keras di seluruh negeri, yang secara luar biasa membuatnya terpilih kembali," lansir USA Today.