“Sekarang, dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ancaman tarif, hampir tidak ada insentif untuk berinvestasi di UE dan justru ada pendorong besar untuk relokasi ke AS,” demikian pernyataan EFPIA.
Amerika Serikat dan Eropa diketahui memiliki rantai pasok farmasi yang sangat terhubung. Banyak obat-obatan yang diproduksi sebagian di Eropa lalu dijual di AS, menghasilkan pendapatan ratusan miliar dolar.
Data Eurostat menunjukkan ekspor produk medis dan farmasi dari Uni Eropa ke AS mencapai sekitar €90 miliar (Rp1.674) triliun pada 2023. Tren terbaru juga menunjukkan perusahaan-perusahaan farmasi besar Eropa mulai memperluas fasilitas produksi mereka di Amerika Serikat.