Purbaya juga menyoroti fenomena pesimisme di kalangan anak muda terkait kondisi ekonomi nasional. Ia menilai persepsi tersebut kerap terbentuk akibat sentimen negatif ekonomi global.
"Yang namanya ketidakpastian ekonomi, pasti ada setiap tahun. Banyak anak muda yang pesimistis, karena banyak ekonom di sini ketularan dengan ekonom global. Mereka bilang ekonomi global kacau, maka ekonom di sini juga ngomong ekonomi kacau. Tapi sebenarnya keadaan kita tak seburuk itu," ucapnya.
Ia lantas mencontohkan krisis pada 2020-2021 ketika sektor perbankan terguncang. Menurutnya, pemerintah bergerak cepat dengan Presiden langsung mengambil kendali, sehingga stabilitas bisa dipulihkan.
"Mungkin gak semua orang tahu bagaimana memperbaiki ekonomi dengan baik. Tahun 2020 -2021 bank-bank sudah goyang, tapi dikoreksi dengan cepat. Presiden ambil alih kendali. Jadi kita tak perlu takut. Artinya, kalau ekonomi lagi turun, cari peluang yang menjanjikan," urainya.
Purbaya menegaskan bahwa LPS tidak hanya hadir di belakang layar. Lembaga ini juga berperan melalui kebijakan tingkat bunga penjaminan yang ikut memengaruhi stabilitas perbankan dan perekonomian nasional.