Selain itu, Mahyeldi juga mengaku sudah memerintahkan Kepala BPBD Sumbar untuk langsung meninjau kesiapan beberapa posko yang didirikan di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi.
"Kita dorong BPBD terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui apa yang bisa dibantu oleh provinsi," ungkap Mahyeldi.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy menyebut pihaknya bersama Danrem 032/WB saat ini sudah berada di posko tanggap bencana letusan Gunung Marapi di Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam. Tujuannya untuk mematangkan persiapan dan langkah antisipatif jika sewaktu-waktu letusan besar terjadi.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan status Gunung Marapi naik dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.
Dalam kesempatan yang sama, Danrem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan ada 3 titik evakuasi yang telah disiapkan. Yakni di Padang Laweh, Sungai Pua dan Ampek Angkek. Selain itu juga telah disediakan lokasi penampungan dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang terdapat di dua nagari, yakni Nagari Sungai Puar dan Nagari Koto Tinggi.
Kemudian tim juga telah mendirikan posko lapangan, yakni di Sungai Pua dan Batang Lasi. Di posko tersebut nantinya akan ditempatkan personil gabungan dengan melibatkan semua unsur.