Lebih lanjut Senator daerah pemilihan Jawa Barat ini mengatakan untuk menjaga persatuan diperlukan rasa saling menghargai, menghormati dan memahami perbedaan. Sikap ini harus dijaga, sebab Indonesia merupakan bangsa yang beragam baik suku, ras dan agama.
“Jika tidak memiliki toleransi bangsa ini sulit bersatu. NKRI sampai saat ini berdiri kokoh karena masyarakatnya memiliki sikap toleransi yang kuat. Sikap ini harus terus dijaga apalagi di tengah perkembangan zaman yang semakin canggih,” ungkapnya.
Kecanggihan teknologi yang memudahkan manusia untuk mengakses dan mendapatkan informasi menjadi tantangan tersendiri. Sebab, ujaran kebencian dan berita bohong tersebar dengan mudah di media sosial. Jika masing-masing pribadi kurang bijak dalam meresponnya ini menjadi ancaman yang sangat membahayakan.
Maka itu, dia mengajak para santri untuk bijak dalam bermedia sosial, yakni tidak turut menebar berita bohong dan ujaran kebencian. Yang harus dilakukan para santri harus mengisi media sosial dengan narasi-narasi yang mempersatukan dan membakar inspirasi anak-anak muda untuk turut bersama-sama membangun bangsa.
“Jadikan santri yang bijak dalam menggunakan media sosial. Isi media sosial kalian semua dengan narasi-narasi yang mempersatuan dan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang lain,” tutupnya.