Siswa berprestasi lainnya, Danish Riziq Khairan Siregar dari SMP As Shofa Pekanbaru, peraih medali perunggu IJSO, sangat bangga dan bersyukur bisa mendapatkan banyak pengalaman di IJSO. “Berkat Kemendikbudristek dan Puspresnas saya bisa mendapatkan banyak pengalaman melalui IJSO. Saya dapat melatih kemampuan akademik di bidang sains sekaligus melatih kemampuan komunikasi saya dalam bahasa Inggris untuk berteman dengan pelajar lainnya dari seluruh dunia,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada Kemendikbudristek dan Puspresnas yang telah membina dan melatih kami sehingga saya dan teman-teman akhirnya bisa mendapatkan prestasi di tingkat internasional,” ucap Danish.
Selain siswa, Tim Indonesia juga didampingi oleh empat pembina selama berkompetisi di IJSO. Tim pendamping dari Indonesia yaitu Budhy Kurniawan dari Universitas Indonesia, Rahmat Wibowo dari Universitas Indonesia, Novitrian dari Institut Teknologi Bandung, dan Ahmad Ridwan dari Institut Teknologi Bandung.
Salah satu pembina, Budhy Kurniawan dari Universitas Indonesia, menjelaskan para siswa-siswi sudah memberikan yang terbaik di IJSO tahun ini. “Alhamdulillah, anak-anak sudah bekerja keras dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Mudah-mudahan pada IJSO tahun depan di Rumania akan lebih baik lagi,” jelas Budhy.