CARAPANDANG - Penutupan pemerintah AS memasuki hari ketiga pada Jumat (3/10/2025) tanpa tanda-tanda solusi. Negosiasi antara Demokrat dan Republik tetap buntu, dilansir dari NBC News, Sabtu (4/10/2025).
Senat tidak akan mengadakan pemungutan suara lagi hingga Senin (6/10/2025), dan DPR membatalkan semua pemungutan suara minggu depan. DPR baru dijadwalkan kembali ke Washington pada tanggal 14 Oktober.
Pemimpin Partai Republik menegaskan mereka tidak akan bernegosiasi dan Demokrat harus menerima RUU jangka pendek GOP untuk membuka kembali pemerintah. RUU tersebut memberikan waktu untuk membahas paket pendanaan yang lebih besar.
Senator John Thune menyebut pemerintah telah disandera oleh Demokrat, dan menegaskan kepentingan rakyat Amerika adalah menjaga pemerintah tetap buka. Pihak Republik menyatakan semua pegawai pemerintah yang ditahan dalam kondisi aman.
Sementara itu, Demokrat menolak memberikan suara karena RUU dibuat tanpa masukan mereka. Beberapa survei nasional menunjukkan rakyat lebih menyalahkan Presiden Donald Trump dan Partai Republik daripada Demokrat atas penutupan ini.
Pemimpin Demokrat Senat, Chuck Schumer, menegaskan Trump dan Partai Republik bertanggung jawab penuh. Jika pemerintah tetap ditutup pada Senin (6/10/2025), ini akan menjadi penutupan pemerintah ke-10 terpanjang dalam sejarah AS.
Untuk keempat kalinya dalam beberapa minggu, Senat menolak RUU pendanaan dari kedua partai. Diperlukan 60 suara untuk meloloskan salah satu RUU.