Rusia memperkirakan bahwa Hizbullah, termasuk sayap militernya, masih terorganisasi dan beroperasi penuh, kata Zakharova menegaskan.
"Pada 3 Oktober, Rusia merupakan salah satu negara yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Beirut, dan juga mengevakuasi sejumlah personel diplomatik," katanya, seraya menekankan bahwa Moskow memandang Lebanon sebagai bagian penting dari krisis yang kian meningkat di Timur Tengah.
Dia menegaskan kembali kecaman Rusia terhadap semua aksi militer yang menyebabkan ketidakstabilan di kawasan dan menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban, seraya menyerukan solusi diplomatik berdasarkan hukum internasional.
Serangan ke Damaskus
Mengomentari serangan Israel pada 8 Oktober ke Damaskus, Zakharova menggambarkannya sebagai "pelanggaran berat terhadap kedaulatan Suriah," seraya menekankan bahwa serangan tersebut menargetkan daerah permukiman padat penduduk sehingga menewaskan tujuh warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dan melukai 11 orang lainnya.
"Sangat keterlaluan karena tindakan semacam itu menjadi praktik rutin yang dilakukan ke Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza. Kami sekali lagi menyerukan kepada Israel untuk menghormati kedaulatan negara dan menghormati norma-norma dasar hukum internasional," katanya menekankan.