CARAPANDANG - Menteri Transportasi dan Infrastruktur Digital Jerman Volker Wissing pada Senin (25/9) angkat bicara soal tarif protektif yang berpotensi diberlakukan Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China.
"Pada prinsipnya, saya tidak terlalu memikirkan untuk membangun hambatan pasar," kata Wissing kepada surat kabar Augsburger Allgemeine. "Hari ini, produk otomotif diblokir, besok akan menjadi produk kimia, dan setiap langkah dengan sendirinya membuat dunia menjadi semakin miskin," ujarnya.
"Kita harus memastikan bahwa kita memproduksi kendaraan listrik kita secara kompetitif, untuk Jerman dan untuk pasar dunia," kata Wissing. Di sisi lain, perang dagang dapat dengan cepat menyebar ke sektor-sektor lain dan menyebabkan kerusakan ekonomi yang masif, kata politisi Jerman itu memperingatkan.
Bagi industri mobil Jerman, dengan China sebagai pelanggan terbesarnya, langkah-langkah tersebut akan menjadi ancaman, menurut para ahli. "Ada risiko yang sangat besar ... Kita membutuhkan kerja sama dengan China, bukan perang dagang," kata Ferdinand Dudenhoeffer, Direktur CAR Center Automotive Research Duisburg.
Lebih dari satu dari tiga kendaraan Volkswagen, produsen mobil terbesar di Jerman, yang dikirim pada Agustus dikirim ke pelanggan di China, ungkap perusahaan tersebut.