"Saran saya semoga program ini sangat bermanfaat untuk kalian semua, yang pasti untuk persahabatan Indonesia dan Korea Selatan," sebut Menpora.
Kepada seluruh peserta PPIKor, Menpora Dito memberikan tugas untuk membuat essai yang menjelaskan bagaimana Korea Selatan bisa sukses dalam pengelolaan bonus demografi. Hal ini menurut Menpora perlu dipelajari karena Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi di 2030 nanti.
"Saat ini kami sangat melihat Korea Selatan dalam hal pengembangan pemudanya, sebagai pembelajaran bagi Indonesia khususnya dalam menghadapi bonus demografi," terang Menpora Dito.
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan, salah satu fokus di Kemenpora adalah pengembangan kepemimpinan pemuda. Pertukaran pemuda ini merupakan sarana untuk penguatan aspek kepemimpinan pemuda.
"Bagaimana kita saling mengenal antar satu negara dengan negara lain. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan kekuatan diri kita kemudian menutup hubungan dengan kelompok lain. Apalagi di tengah masyarakat global yang terbuka. Tidak ada sekat yang memisahkan antara satu negara dengan negara lain," terang Deputi.
Apalagi di tengah situasi sosial yang saat ini, sambung Deputi, dibutuhkan komitmen untuk membangun kebersamaan, saling belajar dan saling mengenali. "Itu konsep dasar pertukaran pemuda," tegas Deputi.