“Selain lingkungan keluarga, sekolah menjadi tempat anak menghabiskan sebagian besar waktunya. Maka dari itu kami mempunyai program Sekolah dan Madrasah Ramah Anak (SRA) untuk memastikan satuan pendidikan menjadi tempat yang aman bagi anak dan dapat memberikan edukasi terkait pola hidup sehat. SRA juga diharapkan dapat menyediakan kantin yang sehat, lingkungan yang bersih dan bebas rokok, sehingga proses pembelajaran bagi anak bebas dari risiko penyakit ISPA,” tutur Amurwani.
Amurwani turut mendorong dunia industri untuk mewujudkan ekosistem yang bersih bagi kehidupan keluarga dan anak-anak secara berkelanjutan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara tidak membuat pabrik di lingkungan perumahan dan mematuhi peraturan yang berlaku. Perubahan untuk menciptakan lingkungan yang sehat juga perlu didorong oleh Pemerintah melalui perizinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Respirologi, Madeleine Ramdhani Jasin menyampaikan masyarakat perlu mengenali gejala ISPA diantaranya batuk, demam, pilek, radang, hingga gelaja berat yakni sesak ketika bernafas.
“ISPA dapat sangat berbahaya pada anak jika sudah menyerang paru-paru. Penyakit pneumonia atau radang paru adalah pembunuh utama bagi para balita di dunia. Setiap menit dua balita meninggal karena pneumonia. Oleh karenanya mari kita sama-sama melindungi anak-anak kita mulai dari hal-hal yang sederhana,” ungkap Madeline.