CARAPANDANG – Pengamat Komunikasi Politik Unibersitas Eaa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai pertemuan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi dengan Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara pada Sabtu 4 Oktober 2025 lalu bukan sekadar silaturahmi dan membicarakan masalah kebangsaan semata.
Menurutnya pertemuan tersebut kental dengan kepentingan politik. Kepentingan politik yang dimaksud adalah menjelaskan soal dirinya menginstruksikan relawannya agar mendukung Prabowo-Gibran dua periode.
“Setidaknya Jokowi tidak ingin permintaannya kepada relawan itu ditafsirkan oleh Prabowo sebagai bentuk tekanan dan paksaan,” ujarnya diberitakan RMOL pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Dan dia pun berharap persoalan Prabowo-Gibran dua periode tidak menjadi isu liar yang dapat berdampak pada hubungannya pada Prabowo." Jadi, silahturahmi ke Prabowo tampaknya hanya pembuka saja,” kata Jamiluddin.