“Saya merasa lebih termotivasi karena saya mendengarkan beberapa orang mengatakan bahwa 'ini bukan motor pemenang, tidak mudah dan tidak ada hasil yang bagus'. Mungkin, ini adalah motor pemenang. Ini adalah mimpi baru bagi saya dan tantangan baru yang besar. Ini tidak mudah,” imbuhnya.
Kepala Tim Pata Yamaha Prometeon Paul Denning menambahkan, pihaknya merasa sedih karena tidak mampu menahan Toprak untuk tetap bersama tim di musim berikutnya.
Meski demikian, ia tetap berusaha untuk mendukung pebalap tersebut dan bersaing secara sehat.
“Ia ingin melakukan sesuatu yang berbeda untuk masa depannya dan itu adalah pilihannya. Anda bisa setuju atau tidak setuju apakah itu pilihan terbaik untuk kariernya, itu terserah orang lain, dan saya tidak akan mengatakan apa-apa lagi,” ujar Denning.
“Mungkin lebih sulit karena hubungan yang sangat dekat dengan Toprak secara pribadi dengan semua anggota tim, dan semua kesuksesan yang kami raih bersama. Dia membantu kami ke Kejuaraan Dunia, dan sama halnya, kami membawanya ke gelar itu. Yang menakutkan dari Toprak adalah dia masih memiliki margin untuk berkembang dalam beberapa aspek,” tambahnya.
Rekan satu tim Toprak, Andrea Locatelli, mengatakan dirinya masih ingin berjuang bersama Yamaha hingga 2025.