Beranda Ekonomi Minyak Stabil Efek Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Minyak Stabil Efek Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menetap 6 sen lebih rendah pada 84,42 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange

0
istimewa

China mengurangi separuh pajak pada perdagangan saham, namun pasar saham China menghapus sebagian besar kenaikan kuatnya pada pembukaan karena kekhawatiran yang mengganggu mengenai perekonomian yang terpuruk.

Fokus pasar minyak adalah pada "tindakan China untuk mendukung perekonomiannya, Badai Tropis Idalia menuju Florida dan apakah Brent dapat mendapatkan kembali momentumnya jika menembus di atas 85 dolar AS," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Badai Tropis Idalia diperkirakan akan meningkat menjadi badai besar pada Senin (28/8/2023) saat badai tersebut meluncur menuju Pantai Teluk Florida. Beberapa pihak khawatir hal ini akan berdampak pada produksi minyak mentah di wilayah timur Pantai Teluk AS.

Dampak yang paling mungkin terjadi dari Idalia adalah pemadaman listrik selama satu atau dua hari, kata analis pasar IG Tony Sycamore. Hal itu "akan memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga minyak", katanya, dikutip dari Reuters.

Harga minyak tetap di atas 80 dolar AS per barel didukung oleh penurunan persediaan minyak dan pengurangan pasokan dari kelompok produsen minyak OPEC+.

Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober, kata para analis kepada Reuters pekan lalu, seiring dengan upaya kerajaan tersebut untuk lebih mendukung pasar. dilansir antaranews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait