Bank sentral AS dapat mengakhiri siklus kenaikan suku bunga jika pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi terus melambat pada kecepatan bertahap saat ini, Eric Rosengren, mantan presiden Fed Boston, mengatakan pada Rabu (30/8/2023).
Namun, data pabrik China yang lemah membatasi kenaikan lebih lanjut. Aktivitas manufaktur China menyusut lagi pada Agustus, menurut survei pabrik resmi pada Kamis (31/8/2023), memicu kekhawatiran tentang melemahnya ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Indeks manajer pembelian (PMI) resmi China naik menjadi 49,7 dari 49,3 pada Juli, menurut Biro Statistik Nasional, namun tetap di bawah level 50 poin. Angka di atas 50 poin mewakili ekspansi dari bulan sebelumnya.
Pemerintah AS pada Rabu (30/8/2023) merevisi turun pertumbuhan produk domestik bruto untuk kuartal kedua menjadi 2,1 persen, dari laju 2,4 persen yang dilaporkan bulan lalu, dan data yang dirilis secara terpisah menunjukkan pertumbuhan penggajian swasta melambat secara signifikan pada Agustus. dilansir antaranews.com