CARAPANDANG –  Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam paling mematikan yang dapat menimpa makhluk hidup. Masalah paling sulit yang dihadapi ilmuwan seismologi (studi gempa bumi) adalah memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi.

Mengutip laman resmi BMKG, peristiwa gempa bumi hingga saat ini belum dapat diprediksi siapapun, baik kapan, di mana, dan berapa kekuatannya. Saat ini, para ahli baru bisa memastikan bahwa satu gempa besar dapat memicu aftershock (gempa susulan).

Fenomena dua atau tiga gempa besar sekaligus (gempa doublet atau triplet) yang terjadi berdekatan waktunya dan lokasinya pun masih sulit untuk diprediksi. Namun, BMKG mengimbau hal terpenting untuk diketahui masyarakat adalah langkah-langkah mitigasi gempa bumi.

Prediksi gempa bumi harus mencakup tiga unsur, yakni tanggal dan waktu gempa bumi, lokasi, dan magnitudonya. Siapapun yang mengklaim dapat meramalkan gempa bumi tidak didasarkan pada bukti ilmiah, sebab tidak mendefinisikan ketiga unsur tersebut.

Gempa bumi terjadi ketika batuan di dalam bumi mengalami tekanan terus-menerus hingga akhirnya retak atau bergeser secara tiba-tiba. Retakan ini melepaskan energi dan menimbulkan gempa. (Hana Aisyah Syarif)