Pusat Budaya Indonesia sendiri didirikan sebagai media rekonsiliasi antara Indonesia dan Timor-Leste. Berbagai kegiatan telah dilakukan Pusat Budaya Indonesia diantaranya penyaluran beasiswa bagi masyarakat Timor-Leste, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan lokakarya hingga penyelenggaraan kelas budaya dan bahasa Indonesia yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh masyarakat.
“Pusat Budaya Indonesia merupakan tempat yang lengkap dan sudah seharusnya perlu didukung agar program-program dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Fadli Zon disela-sela kunjungan.
Anggota DPR RI yang menjadi Presiden Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption tersebut juga menyatakan akan menyumbangkan buku-buku untuk menambah koleksi perpustakaan yang dimiliki Pusat Budaya Indonesia.
Dengan adanya kunjungan dari para pejabat RI ke Pusat Budaya Indonesia diharapkan dapat memberikan perhatian lebih untuk kemajuan Pusat Budaya Indonesia dalam mendukung diplomasi di bidang pendidikan dan budaya di Timor-Leste. dilansir kemdikbud.go.id