"Sedangkan Donald K. Emmerson, profesor ilmu politik di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kunci sukses Indonesia membangun pluralisme di tengah keragaman identitas budaya adalah berkat ideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Bamsoet mengatakan dengan adanya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, maka Indonesia dinilai dapat menjadi jembatan peradaban bagi dunia dalam memaknai pluralisme.
Adapun upacara ini dipimpin Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara, Direktur Lalu Lintas Polda Daerah DIY Kombes Alfian Nurrizal sebagai Komandan Upacara, Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Pembaca Naskah UUD NRI 1945, serta Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI Anwar Usman sebagai pembaca doa.
"Upacara Hari Lahir Pancasila bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi tambahan daya semangat bagi kita untuk senantiasa mengamalkan Pancasila dalam setiap gerak gerik kehidupan.
Baik di keluarga, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara," tutur dia.
Untuk itu, sambungnya, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki Pancasila yang diperkenalkan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPKI. Tidak hanya terbukti menyatukan dan menguatkan berbagai kemajemukan bangsa, Pancasila telah diakui berbagai kalangan dunia sebagai ideologi terbesar pada abad ke-21.