Seiring dengan pemulihan bertahap ekonomi global dari dampak pandemi, terdapat peningkatan ketergantungan terhadap baterai dan produk elektronik dalam teknologi otomotif, kata Sigrid de Vries, Direktur Jenderal Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), dalam acara tersebut.
Dia menambahkan bahwa proyek inovatif yang dipimpin oleh China untuk akses pasar dan uji coba pengoperasian di jalan raya dari kendaraan pintar yang terhubung ke internet ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap industri kemudi otonomos global.
Produsen mobil mewah asal Jerman, BMW, telah mendirikan empat pusat penelitian dan inovasi di Beijing, Shanghai, Shenyang, dan Nanjing, membentuk jaringan penelitian dan pengembangan terbesarnya di luar Jerman.
Dengan lebih dari 3.200 personel peneliti, perusahaan itu memanfaatkan teknologi mutakhir untuk membangun industri otomotif yang berkelanjutan dan terdigitalisasi.
BMW menyadari potensi besar China di sektor otomotif, terutama dengan dukungan strategis negara tersebut terhadap teknologi kemudi otonomos, kata Frank Weber, anggota dewan manajemen BMW AG.
Saat perangkat lunak memimpin di masa depan kendaraan listrik dan pintar, raksasa cip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) NVIDIA memberi penekanan pada teknologi kabin yang canggih dan kemudi pintar.