Beranda Warta Kementerian Kemenkes Sebut Stunting Proses Yang Terjadi Secara Kronis

Kemenkes Sebut Stunting Proses Yang Terjadi Secara Kronis

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi mengatakan stunting adalah proses yang terjadi secara kronis dan tidak terjadi secara tiba-tiba.

0
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi mengatakan stunting adalah proses yang terjadi secara kronis dan tidak terjadi secara tiba-tiba.

CARAPANDANG - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maria Endang Sumiwi mengatakan stunting adalah proses yang terjadi secara kronis dan tidak terjadi secara tiba-tiba.

"Usahakan jangan sampai anak itu stunting. Itu lah kenapa penting kita tidak hanya mencari anak stunting, tapi kita juga cari anak yang berpotensi stunting, jangan sampai dia stunting," katanya dalam acara Publikasi Data Intervensi Spesifik & Sensitif Bidang Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting Triwulan II Tahun 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, kata Maria, melaporkan sekitar 560.000 kasus stunting baru pada usia nol hingga satu tahun dan sekitar 450.000 kasus stunting baru pada usia satu hingga dua tahun, yang apabila digabung menjadi sekitar satu juta kasus stunting baru.

"Nah kasus stunting baru ini kita gak mau ada, kita menurunkan (kasusnya) dengan cara jangan sampai ada kasus stunting baru," ujarnya.
Maria mengatakan stunting dapat menghambat perkembangan otak pada balita, yang dimulai sejak dalam kandungan, kemudian mencapai 25 persen saat baru dilahirkan, lalu mencapai 70 persen pada usia satu sampai tiga tahun, serta mencapai 92 persen pada usia tiga hingga lima tahun.

"Tinggi badan kan casing-nya, casing adanya di luar, tapi yang kita jaga adalah proses selama menuju stunting, sehingga otaknya berada dalam pembentukan yang maksimal," ujarnya.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait