Dalam sepekan harga emas melesat 3,44% atau yang tertinggi sejak pekan pertengahan Oktober 2023. Kenaikan kemarin juga memperpanjang tren positif emas yang selalu menguat dalam tiga pekan terakhir. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah terbang 13,1%.
Harga emas setelah Powell mengisyaratkan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga kembali. Berbicara di event di Spelmen College, Atlanta, Powell memang menegaskan jika The Fed belum memikirkan pemangkasan suku bunga.
Namun, Powell menjelaskan jika kondisi saat ini sudah sesuai dengan keinginan The Fed.
"Risiko sekarang ini lebih berimbang. Kami mendapatkan apa yang kami inginkan. Ke depan, The Fed akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan," tutur Powell, dikutip dari Reuters.
Sebagai catatan, The Fed menargetkan inflasi AS ada di kisaran 2% dan inflasi AS sudah bergerak ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023. Data tenaga kerja juga menunjukkan ekonomi AS sudah mendingin.
Harga emas sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga. Kenaikan suku bunga akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini memberi dampak negatif ke emas karena emas tidak menawarkan imbal hasil seperti US Treasury. Kenaikan dolar juga membuat emas semakin sulit dibeli sehingga tidak menarik.
Analis independen, Tai Wong, mengatakan harga emas melonjak karena pelaku pasar optimis The Fed segera memangkas suku bunga meskipun Powell belum mengisyaratkan hal tersebut.