CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, membantah tuduhan Amerika Serikat terkait dengan dugaan rencana pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.
Mengutip Reuters, pada Minggu (10/11/2024) hal tersebut diungkapkan olehnya kala Araqchi juga menyerukan upaya untuk membangun kepercayaan antara kedua negara.
Araqchi juga mengatakan bahwa insiden tersebut adalah sebuah skenario yang dibuat-buat.
"Skenario baru dibuat-buat, karena tidak ada pembunuh sebenarnya, maka penulis naskah didatangkan untuk menciptakan komedi murahan," tuturnya dalam platform X “Twitter” pada Sabtu (9/11).
Adapun, pernyataan Araqchi merujuk pada tuduhan AS yang berpendapat bahwa dugaan rencana tersebut diperintahkan oleh Garda Revolusi elit Iran.
Di lain sisi, Araqchi mengatakan bahwa Rakyat Amerika telah membuat keputusannya dan Iran menghormati pilihan mereka untuk memilih Presiden pilihan mereka.
“Jalan ke depan juga merupakan sebuah pilihan. Itu dimulai dengan rasa hormat," tutur Araqchi.
Kemudian, dia juga menegaskan bahwa Iran tidak mengejar senjata nuklir. Hal ini didasarkan atas ajaran Islam dan berdasarkan perhitungan keamanannya.
“Membangun kepercayaan diperlukan dari kedua belah pihak. Ini bukan jalan satu arah," tambahnya.