Pertama, bahwa ARB adalah figur yang sangat memahami teks dan konteks Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk bangsa Palestina tentunya. Sedangkan disisi lain, segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, tanpa terkecuali terhadap perbuatan "genosida biadab" yang saat ini masih terus dilakukan oleh bangsa Israel terhadap penduduk Palestina.
Kedua, bahwa ARB adalah sosok yang sangat memahami dan peduli dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk sangat mengenal para tokoh yang berpengaruh, terlibat dan berkontribusi dalam merebut dan mempertahankan hak-hak dan kedaulatan bangsa sepenuhnya, seperti sosok Bung Hatta.
Ketiga, bahwa ARB adalah tokoh panutan yang sangat menyadari bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika bukanlah sebatas slogan kosong tanpa makna. Namun semboyan tersebut merupakan salah satu pilar perekat dan pemersatu bagi bangsa yang penduduknya meyebar pada ribuan pulau, bermacam suku, bahasa daerah, adat dan budaya yang sangat beragam namun tetap memiliki satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Pada akhir wawancara, politisi senior PKS Dapil MKS itu menyampaikan pandangan dan pendapat pribadinya yang sangat berkesan terhadap sosok ARB.
Menurutnya, ketokohan dan karakter ARB memiliki kemiripan dengan sosok Bung Hatta sebagai salah seorang founding father Republik Indonesia tercinta.