Negara-negara dengan tingkat pertumbuhan basis kuartalan tertinggi antara lain adalah Irlandia, dengan kenaikan sebesar 3,2 persen dibandingkan 3,6 persen pada Q4 2024. Sebaliknya, Hongaria mencatatkan pertumbuhan negatif -0,2 persen, turun dari 0,6 persen pada kuartal sebelumnya.

"PDB zona euro naik 0,4 persen pada kuartal pertama, lebih baik dari yang diperkirakan," ungkap Peter Vanden Houte, kepala ekonom zona euro di ING. Vanden Houte mengaitkan pertumbuhan ekonomi tersebut dengan lonjakan ekspor ke Amerika Serikat (AS) sesaat sebelum diberlakukannya tarif yang lebih tinggi.

Namun, dia menjelaskan bahwa angka-angka PDB pada Q1 merupakan "sejarah yang sudah kuno" dan hanya memberikan sedikit gambaran tentang kinerja ekonomi di masa yang akan datang.

Vanden Houte memperkirakan bahwa dua kuartal berikutnya akan menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan, dengan mengutip dampak negatif dari ekspor neto, pertumbuhan konsumsi yang melemah akibat meningkatnya rasio tabungan, serta investasi yang stagnan karena meningkatnya ketidakpastian.

Perekonomian mungkin akan pulih pada Q4 2025, dengan pertumbuhan setahun penuh untuk tahun ini diproyeksikan paling tinggi mencapai sekitar 0,7 persen, ujar Vanden Houte.