Pernyataan baru-baru ini dari para pejabat The Fed menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, sebagian besar memperkuat spekulasi terhadap penurunan suku bunga sebelum bulan Juni. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun meskipun pembacaan inflasi yang lebih lemah tidak akan mengubah keadaan pada pertemuan bulan Maret mendatang. Hal ini setidaknya dapat mendorong perdebatan yang lebih serius di dalam The Fed mengenai waktu pemotongan suku bunga pertama, yang dapat berdampak positif bagi emas.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com