Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, Presiden The Fed New York John Williams menolak ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.
"Jika lebih banyak pejabat The Fed menarik kembali komentar Powell di FOMC sebelum Natal, maka kita bisa melihat koreksi yang lebih dalam pada harga emas, namun hal ini akan membuat pasar lebih berhati-hati," ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Indeks dolar menguat 0,58 di level 102,55 pada perdagangan Jumat (15/12/2023), tetapi menuju penurunan mingguan sebesar 1,46%. Hal ini membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri, sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun mencatat minggu terburuk sejak bulan Maret dengan berakhir di level 3,93% pada perdagangan Jumat (15/12/2023).
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com