Beranda Ekonomi Dolar Kian Ambruk Efek Perang Dagang AS

Dolar Kian Ambruk Efek Perang Dagang AS

penutupan perdagangan 11 April 2025, indeks dolar AS (DXY) melemah sebesar 0,76% ke level 100,1. Posisi ini merupakan yang terendah sejak April 2022.

0
Dolar

Menurut Brad Bechtel, kepala global FX di Jefferies, pelemahan dolar disebabkan oleh melemahnya pandangan terhadap "keistimewaan ekonomi" AS, yakni anggapan bahwa ekonomi AS lebih tangguh dibanding negara lain, karena meningkatnya risiko resesi. Akibatnya, investor mulai beralih dari dolar sebagai aset safe haven ke mata uang lain seperti yen Jepang dan franc Swiss.

Ia juga menyebut adanya "rotasi besar" di mana investor asing mulai mendiversifikasi aset mereka dari AS ke wilayah lain seperti zona euro. Bagi investor yang masih bertahan di pasar AS, mereka kini menyadari pentingnya melakukan lindung nilai (hedging) terhadap fluktuasi mata uang. Permintaan untuk hedging ini turut menekan nilai dolar lebih lanjut.

Hilangnya Kepercayaan terhadap Dolar AS

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, pada Jumat menyatakan bahwa ECB siap menggunakan berbagai instrumen yang dimilikinya untuk menjaga stabilitas keuangan. Ia menegaskan bahwa ECB memiliki rekam jejak kuat dalam merancang kebijakan saat menghadapi ketidakstabilan.

Di tengah ketidakpastian global dan melemahnya dolar AS, euro melonjak 1,25% menjadi US$1,134050yang mana merupakan level tertingginya sejak Februari 2022 dan bersiap mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak awal bulan lalu. Euro juga menguat terhadap poundsterling sebesar 0,43%, menunjukkan performa kuat mata uang tunggal tersebut secara keseluruhan.

Sementara itu, poundsterling naik 0,89% terhadap dolar AS ke level US$1,30825.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait