CARAPANDANG - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dipicu komentar dovish pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang lainnya turun 0,09 persen menjadi 106,2488.
Dolar AS melemah setelah Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker mengatakan tingkat suku bunga saat ini hampir mematikan akses ke pasar perumahan bagi pembeli rumah pertama.
"Ketika bicara soal perumahan, iklimnya dapat diringkas dalam tujuh kata, di mana salah satu kontak mengatakan kepada saya baru-baru ini, "'There are no first-time home buyers," kata Harker dalam pidatonya di konvensi tahunan Mortgage Bankers Association pada Senin.
Harker juga menegaskan kembali komentarnya pada akhir pekan lalu bahwa ia meyakini saat ini adalah titik di mana bank sentral dapat mempertahankan suku bunganya.
Indeks General Business Conditions AS turun ke -4,6 pada Oktober dari 1,9 pada September. Sedangkan indeks untuk jumlah tenaga kerja meningkat enam poin ke 3,1 dan rata-rata indeks minggu kerja naik ke 2,2, menunjukkan sedikit peningkatan dalam tingkat pekerjaan dan jam kerja.
Di sisi lain, Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan pada Jumat (13/10) bahwa kebijakan suku bunga ke depan masih akan ketat.