Laporan tersebut memperingatkan bahwa, jika tren saat ini terus berlanjut, maka lebih dari 340 juta perempuan dan anak perempuan, atau sekitar 8 persen populasi perempuan di dunia, akan hidup dalam kemiskinan ekstrem pada 2030, dan hampir satu dari empat perempuan akan mengalami kerawanan pangan tingkat sedang atau parah.
Kesenjangan gender dalam posisi kekuasaan dan kepemimpinan masih mengakar, lanjut laporan itu, mencatat bahwa dengan tingkat kemajuan saat ini, generasi perempuan berikutnya akan menghabiskan rata-rata 2,3 jam lebih banyak per hari untuk melakukan tugas perawatan tidak berbayar dan pekerjaan rumah tangga dibandingkan kaum pria.
Hal ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan upaya nyata untuk mempercepat kemajuan menuju kesetaraan gender pada 2030.
Laporan tersebut menyerukan pendekatan terpadu dan holistik, kolaborasi yang lebih besar di antara para pemangku kepentingan, pendanaan dan langkah kebijakan berkelanjutan untuk mengatasi kesenjangan gender serta memberdayakan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, menyimpulkan bahwa kegagalan untuk memprioritaskan kesetaraan gender saat ini berpotensi membahayakan seluruh Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.