CARAPANDANG.COM- Amerika Serikat pada Selasa menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga "perdamaian dan stabilitas" di Selat Taiwan dan menentang "setiap perubahan status quo secara sepihak," termasuk dengan menggunakan "kekuatan".

"Lagi-lagi, aktivitas militer agresif dan retorika China terhadap Taiwan hanya akan menambah ketegangan dan membahayakan keamanan kawasan dan kemakmuran dunia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce dalam pernyataannya.

Pernyataan itu muncul setelah China menggelar latihan militer gabungan yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket di sekitar Taiwan, yang digambarkan oleh Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sebagai "peringatan keras" bagi pasukan pro-kemerdekaan Taiwan.

"Dalam menghadapi taktik intimidasi dan perilaku destabilisasi China, komitmen abadi AS terhadap para sekutu dan mitra kami, termasuk Taiwan, terus berlanjut," kata Bruce.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 71 pesawat dan 21 kapal AL China ikut serta dalam latihan tersebut.

Kapal-kapal AL PLA, yang dipimpin oleh kapal induk Shandong, memasuki zona respons Taiwan.

Kementerian itu mengecam latihan tersebut dengan menyebutnya sebagai "provokasi tidak rasional" dan berjanji untuk mempertahankan kedaulatan Taiwan.