Beranda Pemprov Sumbar Buka Musrenbang RKPD, Gubernur Mahyeldi Sebut Tahun ini Transformasi Pembangunan Ekonomi Sumbar Resmi Dimulai

Buka Musrenbang RKPD, Gubernur Mahyeldi Sebut Tahun ini Transformasi Pembangunan Ekonomi Sumbar Resmi Dimulai

Gubernur Mahyeldi pada saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024 di Padang, Selasa (21/3/2023).

0
1,657
Gubernur Mahyeldi pada saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024 di Padang, Selasa (21/3/2023).

Gubernur Mahyeldi meyakini, tahun 2021-2023 adalah waktu yang tepat untuk meletakkan fondasi transformasi ekonomi daerah, agar memiliki daya saing manufaktur kedepannya. Ia menyebut sektor perdagangan dan jasa modern cukup cocok untuk diterapkan karena sesuai dengan karakter masyarakat Sumbar yang mayoritas berdagang dan bertani.

Dalam rangka mensukseskan upaya tersebut, Gubernur menargetkan indikator kinerja makro pembangunan Provinsi Sumbar pada tahun 2024 sebagai berikut, yaitu pertumbuhan ekonomi diatas 5%, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita diatas 55 juta, Tingkat kemiskinan dibawah 6%, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada diangka 74,23, Tingkat Pengangguran Terbuka berada diangka 5,70% dan Giniratio sebesar 0,290.

“Meskipun pembangunan tahun 2024 Sumbar difokuskan kepada sektor perdagangan dan jasa modern, bukan berarti sektor lainnya akan diabaikan,”tegas Mahyeldi.

Pemerintah Provinsi Sumbar juga telah menyiapkan beberapa langkah dan strategi untuk mencapai target kinerja makro tersebut dengan menitikberatkan pada beberapa aspek antara lain, meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dalam rangka konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang pada kawasan sentra pertanian, industri dan pariwisata, percepatan penurunan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas dan keterampilan angkatan kerja, pembangunan yang inklusif, pengoptimalan pembangunan sektor pertanian dengan tetap mengalokasikan anggaran 10% dari total APBD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait