CARAPANDANG - Balon sampah dari Korea Utara (Korut) jatuh di kompleks kepresidenan Seoul, Kamis (24/10/2024), menjadi insiden kedua dalam beberapa bulan. Kejadian ini meningkatkan kekhawatiran tentang kerentanan lokasi penting di Korea Selatan (Korsel) terhadap potensi agresi dari Korut.

Insiden ini terjadi setelah kedua negara saling meningkatkan ancaman terkait klaim Korut. Klaim tersebut mengatakan Korea Selatan menerbangkan drone di Pyongyang untuk menyebarkan selebaran propaganda.

Layanan keamanan kepresidenan Korsel menyatakan bahwa balon tersebut meledak di atas kompleks pada pagi hari. Balon tersebut menjatuhkan sampah, tetapi tidak ada barang berbahaya ditemukan, dilansir dari AP News.

Sejak akhir Mei, Korut telah mengirimkan balon pembawa sampah sebagai bagian dari kampanye psikologis. Pada bulan Juli, sampah yang jatuh di kompleks kepresidenan tidak mengandung bahan berbahaya, dan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Belum diketahui apakah Presiden Yoon Suk Yeol berada di kompleks saat kejadian ini. Jadwalnya menunjukkan bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Polandia yang berkunjung, Andrzej Duda.

Menurut laporan media, balon-balon terbaru Korut membawa selebaran propaganda yang mengkritik Yoon dan istrinya, Kim Keon Hee. Selebaran tersebut disebarkan di daerah Yongsan, tempat kantor kepresidenan Yoon berada.